Peran guru sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Namun sering guru terbebani dengan urusan administrasi yang terlalu berat, menyebabkan peran guru tersebut tidak berjalan produktif.
Demikian diungkapan Direktur Direktorat Pascasarjana Pendidikan UST Prof Dr Ki Supriyoko MPd dalam kegiatan The 1st PGSD UST International Conference on Education bertema ‘Education, Innovation and Interculture’ di Auditorium Ki Hadjar Dewantara, Kampus Pusat Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, Sabtu (6/10).
Seminar menghadirkan pembicara lain Vicce President of International Relations & University Affairs Thepsatri Rajabhat University, Lop Buri Thailand, Asst Prof Dr Kanya Kongsoongnoen, Prof Masataka Kisuka dari The Kyoto Perfectural University of Medicine Japan dan Prof Dr Lilia Halim dari The National University of Malaysia.
Menurut Ki Supriyoko, berbagai kegiatan yang berpotensi menghambat guru dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik, perlu dikurangi atau dihapus. Jika keterlibatan guru dapat dilakukan secara efektif, efisien dan produktif, perlahan tapi pasti, peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dapat terwujud. ”Sekaranglah saat nya bagi guru terlibat secara profesional dan proporsional untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional,” katanya.
Dijelaskan Ki Supriyono, agar peran guru dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional lebih terlihat, guru perlu ditempatkan sebagai seorang pendidik sebagaimana seharusnya. Selain itu diberi kesempatan menjalankan peran sebagai instruktur, manajer kelas, pengawas, motivator, penjelajah sekaligus evaluator.
Prof Dr Lilia Halim mengatakan, budaya memainkan peran penting dan dapat mempengaruhi praktik mengajar yang diberikan oleh guru. Meskipun Malaysia dan Indonesia mayoritas populasinya orang Melayu dan Muslim, namun faktor budaya lokal memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan Prof Masataka Kisuka mengatakan, keahlian profesional guru sekolah berasal dari pengetahuan berbasis kasus. Sehingga salah satu pendekatan yang layak bagi guru sekolah untuk memperoleh keahlian profesional, yaitu melalui metode Lesson Study. Sebuah model pembinaan (pelatihan) profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip prinsip kolegialitas.
Diliput di Harian Kedaulatan Rakyat, Minggu, 7 Oktober 2018 halaman 2
Member | : | 224 Orang |
Member Aktif | : | 224 Orang |
Member Baru Hari Ini | : | 0 Orang |