MENYAMBUT METODE SARISWARA (Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd.)

Bookmark and Share
17 November 2021 - 13:08:53 » Diposting oleh : rahmatmulyono » Hits : 1903
MENYAMBUT METODE SARISWARA (Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd.)

 

Humas. 17/11/2021. Tahun ini Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menetapkan metode belajar Sariswara sebagai warisan budaya tak benda. Keputusan tersebut telah diketok palu oleh Kemendikbud Ristek RI saat menggelar sidang tanggal 26-30 Oktober silam. Kita patut gayung bersambut atas kabar baik tersebut. Namun, apa sebenarnya metode Sariswara sebagai  warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) itu? Ki Hadjar Dewantara pertama kali menyebut metode Sariswara tatkala menjelaskan hubungan antara kesenian, pendidikan, dan Tamansiswa pada tahun 1922. Bagi Ki Hadjar, pendidikan sebagai taman bermain untuk anak hendaknya disinergikan dengan kesenian. Metode ini menggunakan permainan tembang sebagai proses pembelajaran (Dewantara, 2011). Tembang yang dimaksudkan bukan sekadar mengamati notasi angka, melainkan sekaligus memberikan pelajaran luhur makna di balik lagu. Praktiknya, anak-anak diajarkan sastra gending. Itulah sebabnya, metode Sariswara merupakan gabungan unsur bahasa dan seni.

 

Metode Sariswara memuat bahasa dan seni dalam satu paket. Pelajaran bahasa memperkuat pikiran anak, sedangkan pelajaran seni, terlebih menggunakan sinawung resmining kidung (berbentuk lagu), akan membuat hati anak makin terbuka. Maka, pendidikan yang berbasis sastra dan gending dapat mempertajam intelektualitas serta memperhalus perasaan. Keduanya merupakan fondasi pendidikan budi pekerti. Metode Sariswara memang berorientasi pada pendidikan karakter yang mengintegrasikan aspek bahasa, lagu, dan cerita. Bila ketiganya diterapkan dalam proses pembelajaran maka akan melatih pikiran, perasaan, serta tenaga (cipta, rasa, dan karsa) manusia.

 

Penelitian

Beberapa akademisi telah mengkaji metode Sariswara. Sebagai contoh, Helmy Denada dan Novi Trilisiana (2020) meneliti dalam konteks kemerdekaan pembelajaran jiwa anak. Sebagai metode pendidikan, Sariswara menggabungkan tiga pelajaran sekaligus: lagu, sastra, dan cerita. Penyatuan ini tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga melibatkan aspek afektif serta psikomotorik anak. Keutuhan tersebut memuat betapa metode Sariswara memerdekakan jiwa individu siswa. Implikasinya, siswa belajar tentang keselarasan, kekeluargaan, musyawarah, toleransi, kebersamaan, demokrasi, disiplin, dan tanggung jawab.

 

Di samping orientasi etis dan moral, metode Sariswara juga ditinjau berdasarkan Taksonomi Bloom. Nadya Hanna Difandi (2020) menyimpulkan metode Sariswara dalam tiga ranah kognitif, afeksi, dan psikomotor. Pertama, aspek kognitif mencapai tingkat kelima dari enam tingkatan. Kedua, aspek afektif mencakup semua tingkatan dari lima tingkat. Ketiga, aspek psikomotorik mencapai tingkat keenam dari tujuh tingkatan. Selain temuan akademis, metode Sariswara juga telah dilembagakan melalui Laboratorium Sariswara Tamansiswa (Pusat Dokumentasi, Penelitian, & Pengembangan Metode Sariswara Ki Hadjar Dewantara).

 

Penelitian di atas memperlihatkan otoritas metode Sariswara. Sebagai ilmu pengetahuan dan muatan pembelajaran, secara ontologis metode ini tidak diragukan lagi. Konsepnya sistematis, operasional, serta verifikatif. Segi epistemologis metode Sariswara juga menunjukkan sistem pengetahuan yang kokoh karena mengintegrasikan unsur bahasa, lagu, dan cerita. Karena itu, metode demikian memadai secara aksiologis dalam mendidik pikiran, perasaan, dan psikomotor. Dengan pertumbuhan cipta, rasa, dan karsa peserta didik akan menjadi pribadi yang paripurna, bukan hanya berakal (lantip), melainkan juga berbudi luhur (wicaksana).

 

Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. (Dosen Pascasarjana Pendidikan/Kepala Lembaga Pengembangan UST. Artikel dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat, Rabu Pahing, 17 November 2021 pada Kolom Analisis.


Salam Humas

Ki RM

 

Info Terkait

Tinggalkan Komentar

  • Nama
  • Website
  • Komentar
  • Kode Verifikasi
  • 112 + 1 = ?
Banner
SMS Center
PMB
Peninjauan Kurikulum
BIAYA PMB 2023/2024
Online Support
Statistik Member
Member:224 Orang
Member Aktif:224 Orang
Member Baru Hari Ini:0 Orang
Copyright © 2014 Pascasarjana Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. All Rights Reserved
Developed by Beesolution.Net